750 JUTA JIWA MUSNAH DALAM WAKTU 24 JAM

 750 JUTA JIWA MUSNAH DALAM WAKTU 24 JAM

Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan anda informasi tentang 750 JUTA JIWA MUSNAH DALAM WAKTU 24 JAM yang saya tulis ulang dari buku Mekatronika. Artikel ini akan memberikan anda betapa mengerikannya perang nuklir jika itu terjadi. Ini hanya gambaran kecil saja dari banyaknya Bom Nuklir yang telah dikembangkan saat ini. Ini akan menjadi sangat berbahaya ketika setiap negara yang memiliki nuklir tidak dapat menggunakannya dengan bijak. berikut ini penjelasan tentang 750 JUTA JIWA MUSNAH DALAM WAKTU 24 JAM .
Perang dunia ke III pecah pada tanggal 15 Juni 1985. Senjata Nuklir pertama kali ditembakkan hari itu tepat pukul 11 malam waktu New York atau jam 6 sore waktu Moskow. Mungkin ini juga perang yang paling dahsyat sepanjang sejarah peradaban manusia. Sebuah perang Nuklir total yang melibatkan Ribuan peluru Nuklir Taktis maupun strategis yang Akan Menghilangkan Separuh Dari Penduduk Bumi Dalam Waktu 24 Jam Saja. Kedua pihak yang berperang telah menembakkan 14.746 kepala peluru Nuklir. Sasaran utamanya adalah 145 buah kota Eropa yang masing-masing berpenduduk lebih dari 200.000 orang, kemudian diikuti pemboman Nuklir terhadap ratusan kota-kota lain yang penduduknya lebih dari 100.000 orang. Dalam waktu 24 jam saja,perang Nuklir total ini telah menewaskan 750 juta orang serta melukai 350 juta orang lainnya,yang ini pun tak akan hidup lama karena luka-luka oleh Radiasi Nuklir hampir pasti tidak dapat disembuhkan. 11.300 Peluru Nuklir Strategis dengan kekuatan 4.140 megaton dan pihak Amerika memiliki 12.840 Peluru Nuklir Strategis berkekuatan 3.510 megaton. Belum lagi puluhan ribu peluru Nuklir Taktis yang masing-masing berkekuatan beberapa kiloton sampai 1 megaton,yang dimiliki oleh kedua belah pihak yang berperang. Perhitungan Group Stockholm Jendrel Hackett menuliskan hanya ada 5 Buah Peluru Nuklir yang ditembakkan. Satu peluru nuklir Strategis pihak Sovyet yang ditembakkan bersama peluru Kendali SS-17 dari suatu tempat peluncuran yang terletak di sebelah barat Baikonur, dengan sasaran kota Industri Birmingham di Inggris, 4 peluru Nuklir lainnya diluncurkan masing-masing 2 peluru dari 2 kapal selam Nuklir Amerika dan Inggris. Perang dunia III diakhiri dengan lenyapnya sebuah negara Super Power Uni Sovyet. Dan NATO sebagai pemenang perang Nuklir dalam perang dunia III. Jangan lupa ! ,ini perang dunia III versi ramalan (atau impian?) Jendral Sir John Hackett yang Nota-bene bekas panglima suatu kesatuan pasukan NATO.
Kapal Selam Nuklir dari kelas Los Angelos muncul ke permukaan setelah meluncurkan peluru kendali berkepala Nuklir dengan sasaran kota Industri Minsk, Uni Sovyet dalam perang dunia ketiga. Peluru kendali ”Regulus” meluncur dari kapal selam Amerika. Mariam Kaliber 155 mm M198 Towed Howitzer. Beberapa jenis kepala Nuklir seperti Honest John, Seargeant, Lance, Pershing, peluru Kendali anti pesawat Udara yang dapat ditembakkan pada sasaran darat dengan kepala Nuklir Nike Hercules, peluru nuklir untuk meriam 155 mm dan lain-lain bentuk untuk peluru meriam Nuklir. Jerman barat juga memiliki 72 buah Pershiang, 20 buah seargeant. Peluru kendali jarak sedangkan Sovyet SS-4 Sandal peluru jenis inilah yang sedianya akan ditempatkan di Cuba, dan mendapat tantangan hebat dari Presiden Kennedy dalam peristiwa teluk Babi tahun 1962. Kapal Induk Enterprise milik Amerika. Salah satu unsur penting dalam persenjataan strategis, diledakkan puluhan pesawat tempur F-15 Tomcat. Pesawat Pembom strategis B-52 memiliki tugas berat dalam perang nuklir yang sesungguhnya. Pesawat pembom strategis Uni Sovyet Tu-16 Badger dan pesawat tempur F-14 Phantom milik angkatan laut Amerika, sedang saling mengintai diatas Samudra Indonesia. Mariam 280 mm membawa kepala Nuklir. Trident pertama kali diuji coba pada tahun 1977.
Berbagai peralatan elektro optik, sinar laser, pencari sasaran infra merah sistem pengendalian dengan gelombang radio dan lain-lain terus ditingkatkan untuk mencapai efisiensi persenjataan nuklir taktis secara optimal. Sementara itu dikembangkan pula berbagai metode dan persenjataan baru yang disebut ”Tailored Effects Weapon”, misalnya jenis saja jenis senjata yang didesain untuk mencapai sasaran militer yang Spesifik. Salah satu contohnya adalah peluru nuklir yang disebut “Shallow Burst Nuclear Munitation” yaitu peluru kendali yang dapat meledak di dalam tanah untuk meminimalkan atau mengeliminasi akibat ledakan Nuklirnya. Namun tetap dapat menghancurkan sasaran Militer yang dituju.dari berbagai senjata ”Tailored Effects” ini salah satunya yang terkenal adalah Bom Netron. Seperti yang ramai dibicarakan orang sekitar 3 tahun yang lalu, sebenarnya Bom Netron ini bukan barang baru, dan bukan pula jenis Bom Nuklir yang hanya membunuh manusia tanpa merusak peralatan militernya. Sehingga nampaknya lebih “manusiawi”. Penelitian dan pengembangan Bom Netron sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1960. Bom Netron pada hakikatnya sama seperti Bom Nuklir lain, memiliki daya bunuh yang sama besar, hanya saja bom ini memiliki beberapa karakteristik yang khusus, yaitu bahwa ia memanfaatkan reaksi fisi yang relatif kecil, untuk merangsang timbulnya reaksi Fusi. Energi yang dihasilkan menjadi sangat tinggi, berupa pancaran Neutron maut yang memiliki jarak pancaran jauh lebih besar dari bom Nuklir dari reaksi Fisi yang biasa. Dengan demikian bom ini memiliki radius pancaran radiasi yang dapat membunuh manusia yang lebih besar dari Bom nuklir biasa. Seperti yang diketahui Bom Nuklir membunuh manusia dengan pancaran panasnya. Netron-netron berat yang terpancar dengan kecepatan tinggi dengan mudah memasuki tubuh manusia. Karena Tank-tank modern umumnya dibuat tahan ledakan dan panas, maka tank tersebut tidak mudah hancur bila terkena hantaman Neutron dari jarak yang cukup jauh. Namun karena Neutron menembus Baja dan bahkan bereaksi pada Baja menghasilkan sinar gamma yang dapat membunuh personil yang ada di dalam tank. Sehingga pada jarak yang cukup jauh, tanknya sendiri tetap utuh namun personil didalamnya tewas. Itulah sebabnya banyak dipublikasikan bahwa Bom Netron dapat membunuh manusia tanpa merusak peralatan perangnya. Pada jarak cukup dekat, maka pasti tanknya pun hancur oleh Bom Netron. Sistem senjata Nuklir semacam ini disebut sistem Enchanced Radiation (ER). Pihak Amerika kini telah memproduksi beberapa jenis Bom Netron atau senjata ER ini, untuk keperluan Taktis, seperti misalnya kepala Nuklir W 70-3 untuk peluru kendali Lance dan W 70-9 yang berkekuatan 1 kiloton yang dapat ditembakkan dari meriam Kaliber 155 mm. Dalam masalah senjata Nuklir ini, pihak Rusia ternyata tidak kalah hebatnya. Beberapa pihak kalangan NATO memperkirakan peluru kendali taktis Sovyet pertama yang membawa kepala Nuklir adalah jenis Frog-3, Frog-4 dan Frog-5 yang mulai disebarkan tahun 1960. kemudian jenis SS-1 Scud. Peluru kendali SS-1 ini terdiri dari 3 jenis yaitu Scud-A, Scud-B dan Scud-C. Yang paling terkenal, namun sangat sedikit diketahui kemampuannya oleh pihak Barat adalah SS-12 Scaleboard. 
Peluru kendali ini muncul pertama kalinya dalam parade militer tahun 1977 di lapangan merah. Dapat membawa kepala Termonuklir, panjangnya 11,5 meter dan jangkauan tembaknya 500 km. Sampai saat ini tidak diketahui berapa jumlah peluru kendali pembawa peluru Nuklir taktis ini yang tersebar di berbagai tempat di Eropa Timur maupun di Asia. Jenis selanjutnya adalah peluru kendali sejenis peluru jelajah taktis (Cruise Missile) yang oleh pihak NATO disebut sebagai SSC-1B Sepal. Meskipun, panjangnya mencapai 7 meter dan beratnya 3000 kg. Peluru kendali yang dapat membawa kepala Nuklir ini dapat ditembakkan dari atas Truk ukuran besar. Mulai nampak pada parade Militer lapangan merah Moskow sejak tahun 1978. kemudian juga generasi selanjutnya SSC-2A Salish dan SSC-2B Samlet. Sayang sekali pihak NATO pun belum dapat menentukan berapa jumlah peluru kendali taktis yang ada sekarang ini. Namun menurut beberapa sumber di Fron Eropa Timur saja Uni Sovyet telah menempatkan sekitar 15.000 buah kepala Nuklir yang dapat ditembakkan dari berbagai jenis peluru Kendali Taktisnya.
Titan dan Trident Sistem senjata strategis terdiri dari 3 sekawan (Triad) yaitu: Peluru Kendali antar Benua (Inter Continental Ballistic Missile)-ICBM, Pesawat pembom jarak jauh dan Peluru kendali yang diluncurkan dari Kapal (Surface Launched Ballistic Missile)-SLBM. Sejak lama pihak Amerika mengembangkan ketiga sistem persenjataan ini dengan berkepala Nuklir Strategis. Kekuatan setiap Kepala Nuklir Strategis berkisar dari satu sampai puluhan Megaton. Peluru kendali ICBM berkepala Nuklir Amerika yang pertama adalah Atlas dan Titan, keduanya merupakan peluru kendali antar benua yang menggunakan bahan bakar cair. Tetapi sebelum itu sebenarnya sudah ada beberapa Peluru Kendali Nuklir strategis jarak sedang, yang disebut Intermediate Range Ballistic Missile (IRBM). Peluru jenis ini yang terkenal adalah Thor dan Jupiter, yang sudah mulai disebarkan di Inggris, Turki dan Italia sejak tahun 1955. ketika peluru jenis ini ditarik dari Front pada tahun 1962, di tiga negara dari sudah terdapat sekitar 300 buah pada tahun itu Thor dan Jupiter mulai ditarik dan digantikan dengan 200 buah Atlas dan 100 buah Titan I. Sejak tahun 1957, ketika pihak Sovyet berhasil meluncurkan Sputnik-nya yang pertama, era roket dengan bahan bakar cair mulai ketinggalan zaman dan digantikan dengan bahan bakar padat. Demikian juga terjadi perubahan pada jenis peluru kendali Nuklir ICBM. Tahun 1958, Amerika mulai mengembangkan peluru kendali bahan bakar padat, dan lahirlah ICBM jenis Minuteman I. Tahun 1962 seratus buah Minuteman I mulai disebarkan di Eropa. Bersamaan dengan itu, dikembangkan pula Titan II, yang tetap menggunakan bahan bakar cair, dan ukuranya 5 kali ukuran Minuteman I. Tahun 1963, sebanyak 53 Titan II mulai disebarkan. Pertengahan tahun 60-an muncullah Minuteman II, dan sejak awal tahun 70-an Minuteman III MIRV yang dapat mencapai lebih dari satu sasaran. Sementara itu pihak angkatan laut mengembang jenis peluru kendali berkepala Nuklir jarak jauh yang ditembakkan dari kapal SLBM. Jenis peluru kendali SLBM pertama berhasil diluncurkan dari kapal selam bertenaga Nuklir USS George Washington pada bulan juli 1960. peluru SLBM yang dikenal sebagai Polaris ini mulai dioperasikan tahun 1961. perkembangan selanjutnya dari Polaris ini melahirkan Posaidon. Pada tahun 1968, peluru kendali Polaris B-3 , yang kemudian diganti namanya menjadi Posaidon C-3 UGM-73A mulai diuji coba, dan tahun 1970 mulai dicoba diluncurkan dari kapal selam SSBN-627 James Medison. Sejak tahun 1973, Posaidon mulai dioperasikan dan menggantikan Polaris secara bertahap. Sampai tahun 1980, hampir seluruh kapal selam Amerika dari kelas 616 yang berpangkalan di Charleston dan Rota telah dilengkapi dengan Posaidon. Pada bulan Januari 1972, Presiden Charter mencanangkan pengembangan jenis peluru kendali Nuklir strategis baru untuk Angkatan laut, dan 4 bulan kemudian muncullah Trident-I. Peluru kendali jenis ini sebenarnya juga merupakan perkembangan lebih lanjut dari Poseidon. Trident-I C-4 misalnya pada dasarnya adalah Paseidon C-3 dengan Roket 3 tingkat. Peluru kendali ini dapat membawa 3 kepala Nuklir strategis yang masing-masing berkekuatan 1 Megaton,dengan jarak tempuh lebih dari 7.000 km. Dua tahun kemudian muncullah Trident II, yang memiliki derajat ketepatan mencapai sasaran yang lebih besar. Untuk dapat membawa dan menembakkan Trident, Angkatan Laut Amerika membangun kapal selam ukuran besar, seperti misalnya SSBN-762 Ohio, yang selesai pada tahun 1978 dan dapat membawa 24 peluru kendali Trident I dan Trident II. Sampai tahun 1980, kekuatan persenjataan strategis Amerika terdiri dari 41 kapal selam nuklir dengan 656 kepala Nuklir, diantaranya terdapat 33 kapal selam Nuklir yang membawa Poseidon C-3, dan sisanya membawa Polaris A-3, Trident I dan Trident II. Terdapat 1.000 buah peluru kendali ICBM Minuteman, yang terdiri dari 450 buah Minuteman II dan 550 buah Minuteman III MIRV, ditambah lagi dengan 54 buah Titan II yang masih dioperasikan. Pesawat pembom strategis hanya ada 316 pembom B-52 dari model D,G dan H ditambah dengan 66 buah pembom kelas menengah FB-III. Dalam 2 tahun terakhir ini ditambahkan puluhan peluru kendali Trident. Sementara itu sedang dikembangkan pula beberapa jenis senjata Nuklir strategis seperti peluru kendali antar Benua M-X, Cruise Missile Strategis dan Pembom B-I. Pembom B-I merupakan jenis terbaru dari pembom strategis yang mulai di produksi tahun 1979. konon sekarang ini angkatan udara Amerika sudah memiliki 250 buah pembom paling Modern ini. Peluru kendali MX (Missile X) merupakan peluru kendali Nuklir antar benua yang memiliki teknologi paling Modern, mulai diuji coba pada tahun 1978. menurut proposal yang diajukan pemerintah Presiden Charter, peluru kendali MX ini akan mulai disebarkan pada tahun 1984.
            Sandal dan Bison
         Jenis peluru kendali Nuklir strategis Sovyet yang paling tua adalah 500 buah SS-Sandal, yang berupa peru kendali jarak menengah (IRBM), yang mulai muncul dalam Parade Militer tahun 1961. sejak tahun 1964, Uni Sovyet memproduksi 100 buah SS-5 Skien, yang memiliki jarak tembak lebih besar, yaitu mencapai 3.500 km. Jenis selanjutnya adalah SS-6 Sapwood, SS-7 Saddler, SS-8 Sassin, dan SS-9 Scrap. Sampai tahun 1976, terdapat 90 buah Saddler, 200 buah Sassin dan 210 buah Scrap tersebar di berbagai Front terutama Front Eropa. Tetapi peluru kendali ICBM Sovyet yang paling penting adalah SS-11 Sego, yang jumlahnya mencapai 1.000 buah tersimpan dalam sela-sela bawah tanah. Sekitar 850 buah SS-11 Sego adalah jenis MIRV. Kemudian sejak akhir tahun 70-an muncul SS-13 Savage yang jumlahnya hanya sekitar 60 buah. Sejak awal tahun 1977, Sovyet mulai mengoperasikan ICBM dari generasi ketiganya. Peluru kendali Nuklir strategis jenis ini yang pertama adalah SS-X-16, yang kemudian disusul dengan SS-17. yang terakhir ini sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari SS-11 Sego. Sampai tahun 1980 terdapat 40 buah SS-17 yang dioperasikan , ditambah dengan modifikasinya yaitu SS-19 sebanyak 1.400 buah. SS-19 ini sangat hebat karena tiap peluru kendali dapat membawa 6 buah kepala Nuklir yang dapat mencapai sasaran berbeda-beda, dengan masing-masing  kepala peluru berkekuatan 800 kiloton sampai 1 Megaton. Ada lagi peluru kendali yang lebih besar yaitu SS-18 yang merupakan kelanjutan dari model SS-9 Scrap. Tidak kurang dari 200 buah SS-18 sekarang ini tersimpan dalam silo-silo rahasia di seluruh negeri. Pertengahan tahun 80-an mulai dioperasikan peluru kendali Nuklir antar benua generasi ke-4 yang khusus digunakan untuk pertahanan. Sementara itu Angkatan Laut Uni Sovyet juga mengembangkan peluru kendali Nuklirnya, jenis SLBM Sovyet yang pertama adalah SS-N-6 Sawfly, yang muncul pada tahun 1967. Lebih dari 1.000 buah peluru jenis ini dibawa oleh 34 buah kapal selam Nuklir. Sejak awal tahun 70-an menyusul SS-N-8 yang memiliki jarak tembak sampai 8.000 km. Jenis terakhir yang masih dalam pengembangan adalah SS-XN-17 dan SS-XN-18, yang setiap pelurunya mampu membawa sampai 6 kepala Nuklir dengan kekuatan lebih dari 1 Megaton. Pembom strategis milik Sovyet yang sudah lama dioperasikan adalah sekitar 50 buah Tupolev Tu-95 “Bear B” yang berpeluru kendali Nuklir AS-3 Kangaroo. Untuk pemboman ke Eropa tersedia pembom jarak menengah Tu-22 “Blinders”, dengan peluru kendali jenis AS-4 Kitchen. Kemudian untuk penerbangan jarak jauh tersedia bantuan Pesawat Tanker Myasischev Mya-14 “Bison”.
            Seperti yang disebutkan di atas bahwa dengan asumsi tidak ada usaha pengurangan senjata Nuklir dari kedua pihak, para peneliti kelompok Stockholm menaksir jumlah peluru Nuklir strategis pada tahun 1985. Yaitu Uni Sovyet memiliki 11.310 peluru Nuklir strategis dengan kekuatan 4.140 Megaton, melawan Amerika yang memiliki 12.840 peluru nuklir strategis dengan kekuatan 3.510 Megaton. Sedangkan menurut Versi Jendral Hackett pada buku “The Third World War”, pada 1 Agustus 1985 Uni Sovyet memiliki 1.400 ICBM, 100 IRBM, 900 SLBM, 100 buah pesawat pembom strategis dan 1.000 buah pembom tempur. Sedangkan Amerika memiliki 1.000 buah ICBM, 900 SCBM, 350 pembom strategis dan 600 buah pembom tempur. Sayang sekali Jendral Hackett tidak menjelaskan jumlah peluru Nuklirnya. Amerika kira-kira sudah meledakkan 800 Bom atom dan Hidrogen. Ledakan bom atom dan Hidrogen cahayanya bisa membutakan mata, suara ledakan akan membuat telinga berdarah karena organ telinga pecah dan menggetarkan bumi. Ledakan atom akan menghancurkan benda padat, menjebol besi kapal atau pesawat dan tanah bekas ledakan akan meleleh dan tampak berwarna putih. Ditempat bekas ledakan Atom, tumbuhan tidak akan hidup selama bertahun-tahun.

AMERIKA VS RUSIA
PERANG DINGIN NUKLIR 
 
Sumber: Majalah Sains. Teknologi Populer. Hobby Hasta Karya     No. ISSN 0126-2823  EDISI INDUSTRI NUKLIR

 No.3/VIII/1985          MEKATRONIKA





Comments

  1. kenapa pengetahuan umum ? :p
    gak diary aja =)) :p

    ReplyDelete
  2. jadi nambah wawasan ane,,,,semangat truz postingin artikel ttng sejarah dunia. salam blogger

    ReplyDelete
  3. Perang dunia 3 ga akan terjadi..krn umat manusia akan musnah dr warga negara yg saling perang dg kekuatan nuklir

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lirik Lagu Ikan Pais Lagu daerah Bengkulu

TAHAP-TAHAP YANG HARUS DILAKUKAN SETELAH PENDADARAN (TAHAP YUDISIUM) AMIKOM

TRUK MILITER CANGGIH DI DUNIA